Khasiat tapak dara untuk obat herbal asma

Tapak dara merupakan salah tanaman liar yang bisa dijadikan sebagai salah satu bahan ramuan obat herbal asma. ekstrak tanaman ini berkhasiat melegakan pernapasan pada penderita asma. Tapak dara juga sering ditanam dipekarangan rumah karena memiliki bentuk dan warna bunga yang cantik.

Tanaman tapak dara memiliki bagian-bagian pohon yang kaya akan kandungan kimia penting bagi tubuh. Dua unsur kimia yang bermanfaat untuk meringankan penyakit asma yang anda derita yaitu alkaloid dan ekspektoran. Keduanya bisa anda dapatkan dengan memanfaatkan ekstrak dari akar tanaman dengan nama latin Catharanthus roseus L ini. Ekstrak akar tapak dara dapat membantu mengatasi pembengkakan pada saluran pernapasan, mengencerkan sekaligus mengeluarkan lendir yang terdapat pada rongga dada dan paru-paru. Berkurangnya lendir dalam saluran pernapasan akan membuat aliran udara yang masuk kedalam tubuh menjadi lancar.

Membuat ramuan obat herbal asma dari tapak dara

Untuk membuat ramuan obat herbal asma, anda bisa menggunakan bagian akar tapak dara basah atau yang sudah dikeringkan. Berikut cara pembuatannya.

Ramuan pertama:

Siapakan 1 bonggol akar tapak dara segar, cuci bersih lalu potong-potong. Rebus dengan 5 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Angkat dan tiriskan. Minum air rebusan 2 kali sehari (pagi dan sore hari) sebanyak 1 gelas.

Ramuan kedua:

Siapkan akar tapak dara kering dan jahe kering @ 10 gram, loba segar 100 gram ( cuci bersih lalu potong-potong). Rebus semua bahan dengan air 600 cc. hentikan proses perebusan ketika air tersisa kurang lebih 200 cc. angkat dan saring. Minum ramuan 2 kali sehari @ 100 cc.

Penggunaan ekstrak tapak dara sebagai obat herbal sebaiknya tidak dilakukan kepada para ibu yang sedang hamil. Karena kandungan alkaloidnya yang cukup tinggi bisa membahayakan kesehatan janin.

Selain akar, bagian pohon tapak dara bisa anda manfaatkan sebagai obat, yaitu daun dan bunga. Beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan memanfaatkan daun dan bunga tapak dara diantaranya diebates, tekanan darah tinggi, kanker, koleterol tinggi, batu ginjal, malaria, anemia, dan sebagainya.